Rabu, 21 Maret 2012

Champagne Supernova


Halo, wie geht's? Maaf banget karena blog ini jadi amat sepi beberapa hari ini. Terakhir lagi saya posting ternyata sekitar! Astaga! is it true? 20 hari yang lalu. Waktu Chris tepat berumur 35 tahun. Banyak sekali kesibukan saya selama 20 hari itu. Maklum, harus menjalankan kewajiban sebagai siswa kelas 3 SMA. Bisa ditebak kalau nggak try out ya ujian. Selama seminggu terakhir ini saya menjalani Ujian Sekolah. Yang cukup membuat frustasi. Entah karena saya kurang serius atau memang beginilah kadar otak saya. Banyak sekali sebenarnya uneg-uneg yang ingin saya sampaikan di sini. Namun waktu, kata-kata, kadang jarang akrab dengan kita.
Dan di sinilah saya sekarang mencoba menulis sesuatu tentang apa yang mendiami otak saya selama dua hari ini.
Champagne Supernova. Pernahkah anda mendengarnya? Sekedar judul atau beberapa potongan lagunya? Atau mungkin keseluruhan meski hanya sekilas? Atau juga beberapa kali diputar. Seperti yang saya lakukan akhir-akhir ini?
Itu sebuah lagu dari OASIS. Salah satu lagu terbaik mereka dan favorit saya sepanjang masa. Bukan karena itu lebih sering saya dengarkan dari lagu-lagu lainnya. Tapi itu terjadi karena ada bagian di dalamnya yang membuat saya ingin terus memutar lagu ini lagi dan lagi.

How many special people change?

How many lives are living strange?
Where were you while we were getting high?
Ketiga kalimat itulah yang membuat melakukan hal yang saya sebutkan di atas. How many special people change? Ya, berapa banyak. Berapa banyak orang-orang terdekat kita yang berubah? Kita tahu bahwa kita seperti musim yang terus berganti. Dan kadang-kadang pergantian musim pun teramat ekstrim. Hingga sisa-sisa musim terdahulu tidak bisa terlihat lagi. Kita memang berubah. Dan harus! Tidak mungkin setiap tahun hanya ada hujan dan tak ada kemaraunya. Tapi kadang kita terlalu berubah. Membuat orang-orang merasa kita bukan lagi kita. Tak banyak teman yang pergi, tapi banyak sekali dari mereka yang berubah.
Pernah baca Forgiven karya Morra Quatro? Novel itu juga salah satu alasan saya sangat menyukai lagu ini. Pada bagian sinopsis dia menulis 'Forgiven. Cerita tentang lelaki pemuja Champagne Supernova. Dan wanita yang selalu memimpikan bintang itu.' Yang ia maksud sang lelaki adalah Will. Dan perempuannya adalah Karla. Novel ini salah satu favorit saya, karena mungkin saya tengah berada pada posisi seperti Karla sepuluh atau sebelas tahun yang lalu, saat ia masih Kelas 3 SMA dan punya teman yang sangat maniak Fisika bernama Will. Mereka sahabat dekat, bahkan Karla selalu menganggap Will sahabat terbaiknya. Saya menyukai persahabatan mereka yang gila dan mengasyikkan. Tapi pada akhirnya mereka akan lulus dan mulai menentukan nasib mereka sendiri-sendiri. Di situlah awal mereka berubah. Atau mungkin bukan berubah. Tapi menjadi mereka yang sebenarnya, yang jauh belum kita ketahui. Karla mengatakan bahwa dia memang sangat dekat dengan Will. Sangat amat dekat. Tapi itu tidak cukup untuk membuatnya tahu siapa lelaki itu sebenarnya. Mungkin seperti itu jugalah teman kita. Mereka punya beberapa sifat yang kadang tidak dinampakkan ke kita. Dan ketika menampakkannya, kita akan bilang mereka telah berubah. Menjadi dewasa menyebalkan? Bisa jadi. Dan itu bukan karena tugas-tugas yang akan kita emban saat menjadi 'gede'. Tapi karena kita akan menghadapi hal-hal yang menuntut kita menjadi seperti yang dunia inginkan. Dan bisa jadi itu bukanlah kita yang sesungguhnya.

Someday you'll find me caught beneath the landslide
In a CHAMPAGNE SUPERNOVA or in the sky

1 komentar:

  1. http://childhood-flames.blogspot.co.id/2015/02/oasis.html?m=1

    Ini tulisannya siapa yang copas siapa ya?

    BalasHapus