Jumat, 10 Februari 2012

Charlie Brown : Where Mylo and Xyloto Meet Each Other

Jumat, 10 Februari 2012. Tepat satu minggu Coldplay merilis official video untuk single ketiga mereka, Charlie Brown. Meski banyak yang bilang video ini tak sebaik dua video mereka sebelumnya, Every Teardrop Is A Waterfall dan Paradise, toh video ini tetap mendapatkan respons positif. Terbukti sampai sekarang, video ini sudah dilihat lebih dari 4 juta orang di Youtube. Video yang disutradarai oleh Mat Whitecross, yang juga sutradara ETIAW dan Paradise memang dinilai kurang mewakili lagu Charlie Brown yang luar biasa. Videonya standar dan juga meaningless. Memang jika dibandingkan dengan teknik stop motion di ETIAW atau plot luar biasa Paradise (dengan kostum gajah mereka itu), video ini jelas jauh di bawah mereka. Namun bukan berarti video ini mengecewakan. Kebanyakan protes terjadi karena di video ini banyak kissinsg scene-nya, hal yang sangat tidak familiar di video-video Coldplay sebelumnya. Tapi alangkah lebih baik jika kita kembali mengingat konsep dari album ini sendiri, Mylo Xyloto. Chris sendiri mengatakan bahwa Mylo Xyloto adalah kisah cinta dua anak manusia yang punya happy ending. Kita tengok juga track per track dari album ini. Track pertama adalah Mylo Xyloto, yang berdurasi 43 detik, yang mengantarkan kita pada Hurts Like Heaven, track kedua, yang bisa dibilang memperkenalkan kita pada tokoh lelaki, Mylo. Lanjut ke track berikutnya, Paradise, yang memperkenalkan kita pada tokoh perempuannya, Xyloto. Seperti dalam lirik 'When she was just a girl'. Nah, track keempat sendiri di isi oleh Charlie Brown, yang bisa kita bilang di sinilah Mylo dan Xyloto bersatu, yang kemudian memulai kisah cinta mereka diiringi track-track berikutnya, yang kemudian memang berakhir bahagia dengan track terakhir, Up With The Birds. Seperti dalam liriknya 'A simple plot, but I know one day good things are coming our way'. Jadi, wajar bukan jika dalam video itu lebih ditonjolkan adegan antara sepasang kekasih? Hanya saja mungkin plotnya kurang jelas, tidak seperti dalam Paradise. Tokoh lelaki pada awal video terlihat melompat keluar dari ruangan untuk bertemu dengan kekasihnya, dengan mencuri sebuah mobil di halaman parkir apartemen. Hal ini cukup mewakili lirik dalam lagu itu 'Stole a key. Took a car downtown where the lost boys meet. Took a car downtown and took what they offered me'. Lalu mereka akhirnya bertemu dan pergi ke konser yang diadakan di sebuah gudang. Di mana para anggota Coldplay bernyanyi di sana. Semua pengunjung memakai Xylobands, gelang bercahaya yang memang satu paket dalam tour Coldplay kali ini. Selanjutnya, mereka semua hanya berlompat-lompat bersamaan dengan lagunya. Di sini anggota Coldplay di-shoot bergantian satu per satu. Hal ini memang cukup menggambarkan sedikit penggalan dari liriknya 'We'll be glowing in the dark', yang juga terkesan ditonjolkan sekali dalam lagu ini. Video ditutup dengan percikan kembang api di luar area konser dan sekali lagi, ciuman antara kekasih itu. Well, Charlie Brown memang bisa diartikan sebagai sebuah lagu untuk mengajak kita pergike sebuah konser. Di mana kita bisa berkumpul dengan semua orang dan melupakan segala permasalahan (All the boys all the girls. All that matters in the world). Jadi wajar jika selain menonjolkan hubungan sepasang kekasih, video ini juga menampilkan sikap 'hura-hura' yang terlihat dari konser di dalamnya. Mungkin memang terkesan meaningless dan tidak ada sebuah nilai moral yang cukup baik untuk kita ambil dari video ini, seperti halnya dalam Paradise. Namun bukan berarti inilah video terburuk yang pernah dibuat oleh Coldplay. Kita tidak bisa munafik bahwa penataan warna dalam video ini sangat mengesankan, dan kita benar-benar glowing in the dark. Semua orang boleh berpendapat dan ijinkan saya berpendapat bahwa video ini juga wajib untuk anda tonton. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar